Moraya Lautan Darah
Benteng Moraya adalah tempat dimana letak terjadinya perang antara warga Minahasa dan Belanda berlangsung. Menurut sejarah, dahulu benteng Moraya ini berlokasi di atas air danau Tondano. Kronologi perang Tondano (1808 - 1809) ini kurang lebih seperti berikut;
1. Kebencian warga Minahasa kepada kompeni Belanda karena perilaku dari kompeni Belanda yang sering kali menipu dan menghina warga Minahasa.
2. Walaupun sering dilakukan perundingan perjanjian antara pihak Belanda dan Minahasa (1789 - 1790), pihak Belanda tetap sering melanggar perjanjian yang mereka buat
3. Puncak kebencian warga Minahasa pecah pada perang Tondano yang terjadi pada 1808 - 1809
4. Awalnya gubernur jenderal H.W Daendels memutuskan memperbesar angkatan bersenjata Hindia menjadi 20.000 orang untuk menangkal serangan dari Inggris di Jawa (waktu itu Belanda dikuasai oleh Perancis sehingga memusuhi Inggris).
5. Dalam rangka memenuhi kebutuhan itu, diperlukan perekrutan pemuda Minahasa sebanyak 2.400 6. Berbagai perundingan dilakukan oleh residen C.C Prediger namun tidak berhasil sehingga pecahlah perang Tondano.
7. Perang berlangsung di atas benteng Moraya yang berlokasi di atas air dan diikuti oleh hampir seluruh suku di Minahasa yang memberikan bantuan.
8. Sayangnya karena kalah strategi dan senjata, benteng Moraya jatuh ke tangan Belanda